April 03, 2008

Joko Pinurbo (2)

Trousers (2)

In our childhood, the teachers in our schools
Often told us to draw a nice and decent kind
Of trousers, but they never taught us to draw
The thing inside the trousers
So then we become nice kids but cowards,
Frightened of our own destiny.
Because we are cowards, we used to sneak up in
The toilets, making pornographic drawings on the wall,
Until we became adults who enjoyed violating ourselves.

After we got old and exhausted, we are able to fantasize
About the thing inside the trousers:
It is a tiny-insurgent-fierce king
It is an old-sleepy philosopher contemplating upon
the secret of the universe
It is a volcano full of magma
It is an embryo cave that sometimes visited
By preachers and sinners.

Rumors said, after sailing around the world, Columbus
Finally found a new continent inside his trousers
And Stephen Hawking meditates devoutly there.

1996
translated by Nikmah Sarjono



Celana (2)

Ketika sekolah kami sering disuruh menggambar
Celana yang bagus dan sopan, tapi tak pernah
Diajar melukis seluk-beluk yang di dalam celana
Sehingga kami tumbuh menjadi anak-anak manis
Yang penakut dan pengecut, bahkan terhadap
Nasibnya sendiri.

Karena itu kami suka usil dan sembunyi-sembunyi
Membuat coretan dan gambar porno di tembok
Kamar mandi, sehingga kami pun terbiasa menjadi
Orang-orang yang suka cabul terhadap diri sendiri.

Setelah loyo dan jompo, kami mulai bisa berfantasi
Tentang hal-ihwal yang di dalam celana:
Ada raja kecil yang galak dan suka
Memberontak
Ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk
Merenungi rahasia alam semesta
Ada gunung berapi yang menyimpan
Sejuta magma
Ada juga gua garba yang diziarahi
Para pendosa dan pendo’a.

Konon, setelah berlayar mengelilingi bumi, Columbus pun
Akhirnya menemukan sebuah benua baru di dalam celana
Dan Stephen Hawking khusyuk bertapa di sana.

1996


Or

When I was about to take a bath, suddenly from behind
The door, came out a beautiful lady in a white dress
She pointed a knife onto my neck,
“Choose: Love or Death?!” she threatens,

“Give me a chance to take a bath first, woman,” I cried,


“So that I can wash away my sins. After that,
I am yours to rape,”

As I finished taking a bath, that woman disappeared
I walked home suspiciously; what if she ambushed me
On my way home?

What have I done wrong? I’ve never hurt a woman
Except the day when I was born.

When I was about to go to bed, suddenly from behind
The door, came out a ball-headed lady in a white dress
She pointed a knife onto my neck,
“Choose: Rape or Kill?!” she threated me
I was panic, I answered without thinking:
“I choose OR!”

She laughed, “You smart kid,” she said.
Then she kissed my neck, “Sleep gently, my love-sorrow,
I’ll be back in your dreams”

2001
translated by Nikmah Sarjono
Atau

Ketika saya akan masuk ke kamar mandi, dari balik pintu
tiba-tiba muncul perempuan cantik bergaun putih
menodongkan pisau ke leher saya.
"Pilih cinta atau nyawa?" ia mengancam.

"Beri saya kesempatan mandi dulu, Perempuan,"
saya menghiba, "supaya saya bersih dari dosa.
Setelah itu, perkosalah saya."

Selesai saya mandi, perempuan itu menghilang
entah ke mana. Saya pun pulang dengan perasaan waswas:
jangan-jangan ia akan menghadang saya di jalan.

Apa dosa saya? Saya tidak pernah menyakiti perempuan
kecuali saat saya dilahirkan.

Ketika saya akan masuk ke kamar tidur, dari balik pintu
tiba-tiba muncul perempuan gundul bergaun putih
menodongkan pisau ke leher saya.
"Pilih perkosa atau nyawa?" ia mengancam.
Saya panik, saya jawab sembarangan: "Saya pilih atau!"

Ia mengakak. "Kau pintar," katanya. Kemudian
ia mencium leher saya dan berkata: "Tidurlah tenang
dukacintaku. Aku akan kembali ke dalam mimpi-mimpimu."

2001

0 comments: